Senin, 26 Januari 2009

Soundtrack of My Life...

Pengen ngerjain aja, nggak tau kenapa.

rules: buka playlist lo, shuffle the playlist dan isi lagu yang muncul sesuai dengan nomor yang dibawah, berurutan, nggak boleh enggak


1. OPENING CREDIT
Kazemachi Jet- Maaya Sakamoto (bolehlah…)


2. WAKING UP

My Will-Dream (Duh, pagi-pagi udah mikir gitu aja, sih…)


3. FIRST DAY AT SCHOOL
Haruka Kanata- Asian Kung-fu Generation (Hari pertama yang sangat semangat dan penuh perjuangan )


4. FALLING IN LOVE
Sanctuary-Utada Hikaru (bisa diterima)


5. "THE RELATIONSHIP"
Split- Suneohair (very nice song! Dan cocok sampai saat ini )


6. BREAKING UP
Going- Yoshida Jungo (Lagu yang sangat optimis untuk situasi ini)


7. PROM
One day one dream- Tackey & Tsubasa (…)

8. LIFE
D-tecnolife- UVERworld (Oke…jalani aja hidup ini, jangan patah semangat, ya
kan?)


9. MENTAL BREAKDOWN
Hikari E- The Babystars (Langsung bangkit dan introspeksi diri )


10. DRIVING

Purachina- Maaya Sakamoto (…bahaya nih kalo buat nyetir…'aku seorang pemimpi'…)


11. FLASH BACK
Karinui- Mamiko Noto (kayaknya nggak sesuram itu deh, tapi bolehlah…)


12. GETTING BACK TOGETHER

First Love- Utada Hikaru (berharap, btw, who’s my first love?)


13. MARRIED
Cacth You Catch Me- Gumi (Kyaa! Ngepas banget, ceria, dan optimis…Ko-i-shi-te-ru)


14. BIRTH OF CHILD

Ne, Nande…-Yoshizawa Rie (hiks…nggak dapet terjemahannya di mana-mana…)


15. FINAL BATTLE
Life is Like a Boat- Rie Fu (nice song…liriknya juga oke)


16. DEATH SCENE
Kaze no Uta- Minako Honda (pas banget…lagu tentang perpisahan banget)


17. FUNERAL SONG
Every Heart- BoA ( ‘Suatu hari, setiap jiwa akan menemukan tempatnya masing-masing’ hehehe)


18. END CREDIT
Nakushita Kotoba- No Regret Life (a very sad song, but it’s also very sweet…)


Banyak yang pas, ya? hehehe M(^^)M. Lagi buka folder japanese, dan beginilah jadinya.



Sayap

Aku butuh sayap untuk terbang. Maka, aku mulai mengumpulkan helai demi helai bulu untuk kurajut sebagai sayap. Waktu telah meninggalkanku, dan sayapku telah selesai kubuat. Kukepakkan sayapku, dan mulai terbang menuju angkasa. Menara di atas tanah mulai berteriak, hei, jangan pergi ke sana, nanti kau akan terjatuh! Aku tak peduli, aku begitu senang karena akhirnya bisa terbang. Dengan bersemangat, aku terus, terus, terbang, sampai tak ingat lagi telah berapa lama aku terbang.

Aku berhenti sejenak, untuk mencoba mengingat sudah seberapa jauh aku terbang. Tapi, begitu kulihat ke atas, di sana begitu tinggi, kosong, dan dingin. Mendadak aku ingin kembali, tapi aku tak bisa lagi melihat pemandangan di bawah. Aku tak bisa lagi membedakan atas dan bawah.

Sekarang, aku sendirian. Aku ingin meneruskan terbang, namun, jika aku terus terbang, apakah suatu hari aku akan menemukan daratan untuk tempat berpijak? Apakah aku akan membentur tanah tempatku bermula, ataukah aku akan terus menembus angkasa yang dingin dan gelap, sendirian? Kenapa tak ada yang lain yang menemaniku di sini? Apakah mereka belum selesai merajut sayap mereka sendiri? Atau ujung-ujung tajam pasak telah menahan kaki mereka tetap di tanah?

Aku tidak mau terus tinggal di sini, jadi aku kembali mengepakkan sayapku. Ke manapun itu, biarlah, asalkan aku tak disini, merenung menatapi nasib. Namun, ketika kukepakkan sayapku, kulihat helai-helai bulu berterbangan dari sayapku. Sadar bahwa sayapku semakin rapuh, kucoba untuk mengepakkannya perlahan, tetapi justru lebih banyak helai bulu yang terlepas.

Kulihat kembali ke bawah, tetap saja, aku tak melihat apapun. Dan, aku semakin tak yakin apakah benar bahwa yang kulihat itu ‘bawah’. Semuanya kelihatan sama di sini. Helai terakhir dari sayapku telah meninggalkanku, dan aku terjatuh. Hei! Kini aku bisa membedakan atas dan bawah. Tapi, dari jarak yang setinggi ini, apakah bagian-bagian tubuhku akan terpencar begitu aku mencapai tanah? Apakah akan ada yag datang dan menangkapku di sana? Atau semuanya akan menjauhiku, aku yang pernah terbang sampai ke sini, aku yang kini bukan bagian dari mereka lagi?

Aku jatuh, jatuh, terus menembus langit, dan kurasakan kedinginan itu telah meninggalkanku. Bahkan, seluruh tubuhku kini diselimuti nyala api yang membara. Setidaknya, kini aku tak lagi kedinginan. Dan aku juga tak lagi sendirian. Percikan-percikan api, bunga-bunga api, berloncat-loncatan, seolah dengan ceria menemaniku menjemput kehancuran. Aku bisa melihat daratan sekarang. Aah, ada menara di sana. Masih menara yang sama, masih menara yang mengantarkanku pegi ke langit, menara yang mengatakan padaku, hei, jangan pernah berani menapak langit, atau kau akan terjatuh.

Meskipun terjatuh, aku tersenyum menatap menara itu. Kau, menara yang berdiri tegak sempurna, stabil di atas tanah, apa yang pernah kau lihat? Apa yang pernah kau rasakan? Pernahkah kau merasakan kedinginan di atas sana, agar kau dapat menghargai kehangatan yang kau dapatkan disini? Pernahkah kau merasakan terbakar oleh atmosfer agar kau dapat menghargai kesejukan yang pernah kau dapatkan? Pernahkah kau merasakan kebimbangan, ketakutan, kesendirian, di atas sana? Pernahkah kau hancur, jatuh berkeping-keping? Pernahkah, kau berusaha mengumpulkan helai demi helai bulu, merajutnya, hanya untuk terbang ke sana, hanya untuk menghargai semua yang pernah kau dapatkan? Pernahkah, pernahkah, kau mencoba untuk berubah?

Setidaknya aku tak akan hancur berkeping-keping, kata menara itu. Aku hanya akan retak jika ada yang menghantamku di sini. Aku tak akan jatuh bila tak berada di ketinggian. Aku tak akan hancur, apabila bukan oleh waktu yang terus menerus menghantamku. Aku sempurna, aku tak butuh yang lain, yang hanya akan menjadi penyebab kehancuranku. Aku tak butuh berubah, seperti kau yang membutuhkan sayap untuk terbang, Aku tak butuh apa-apa. Yang kubutuhkan hanyalah waktu, lebih banyak waktu, dan aku akan tetap kokoh berdiri di daratan ini.

Lagi-lagi, sambil tersenyum, aku membalasnya. Pantas saja kau menjadi menara. Benda yang tak butuh berubah atau apapun, kau hanya benda yang tak layak untuk hidup, bahkan kau tidak layak untuk ‘ada’.

Siapa peduli? Kata menara itu. Aku sudah membuktikan, bahwa kestabilan adalah yang terpenting.

Aaah, desahku. Terserah kaulah. Maka aku memejamkan mataku, namun segera kubuka lagi. Aku tidak ingin menghadapi sesuatu, apapun itu, baik yang kutakuti maupun kusukai, dengan mata tertutup. Aku ingin melihat wujud dari ketakutanku itu.

Seandainya sang laut sudi menangkapku dan sudi mengembalikanku ke daratan, akan kucoba untuk merajut sayapku kembali, dan aku akan kembali terbang, kali ini, tanpa kebimbangan atau takut akan kesendirian. Aku tak peduli lagi, seandainya pun aku akan sendirian di atas sana, setidaknya tak akan ada yang bisa menyakitiku, kecuali diriku sendiri. Aku juga tak akan bisa menyakiti orang lain selain diriku sendiri.

Mungkin, lebih baik seperti itu. Seandainya aku tersesat lagi, aku tak peduli, aku hanya akan mengepakkan sayapku ke arah manapun yang kulihat, ke arah manapun yang kupercayai sebagai ‘atas’. Aku terus, terus terjatuh, dan kali ini aku memejamkan mataku, terserah siapa saja yang akan menangkapku, aku tak peduli lagi. Atau mungkin, tak akan ada yang menangkapku, jadi aku hanya akan jatuh ke kegelapan…mungkin itu yang terbaik…

Senin, 12 Januari 2009

Bob Lennon_Endou Kenji

free music downloads | music videos | lyrics


hi ga kurete doko kara ka
karee (curry) no nioi ga shiteru

Matahari terbenam, dan di suatu tempat
Aku bisa mencium kari dimasak

dore dake aruitara ie ni tadori tsukeru kana

Berapa jauh kita harus berjalan sebelum kita tiba di rumah?

boku no oki ni iri no nikuya no korokke wa

Akankah kroket dari toko favoritku

itsumo doori no aji de mattete kureru kana(croquette) wa

Masih terasa sama? Dan menungguku?

chikyuu no ue ni yoru ga kuru
boku wa ima ieji o isogu

Malam turun menyelimuti bumi, dan sekarang, aku bergegas pulang

rainen no koto o iu to oni ga warautte iu nara
waraitai dake warawase tokeba ii

Bahkan setan pun akan tertawa jika aku bicara tentang tahun depan. Dan kubilang, biarkan mereka tertawa sesuka mereka

boku wa ii tsuzukeru yo gonen saki juunen saki no koto o
gojuunen go mo kimi to koushite iru darou to

Aku akan tetap bicara tentang 5 atau 10 tahun ke depan. Dan 50 tahun sesudahnya, jika aku masih bersamamu

chikyuu no ue ni yoru ga kuru
boku wa ima ieji o isogu

Malam turun menyelimuti bumi, dan sekarang, aku bergegas pulang

ame ga futte mo arashi ga kite mo
yari ga furou to mo minna ie ni kaerou

Hujan mungkin turun, dan badai mungkin datang. Tombak mungkin menghujam, jadi ayo pulang, semuanya

jama sasenai dare ni mo tomeru kenri wa nai

Mereka tidak bisa menghentikan kita, tidak ada yang berhak menghentikan kita

chikyuu no ue ni yoru ga kuru
boku wa ima ieji o isogu

Malam turun menyelimuti bumi, dan sekarang, aku bergegas pulang

sekaijuu ni yoru ga kuru
sekaijuu ga ieji o isogu

Malam turun menyelimuti seluruh dunia, dan seluruh dunia bergegas pulang

sonna mainichi ga kimi no mawari de
zutto zutto tsuzukimasu you ni…

Dan aku berdoa agar hari-hari ini terus berlanjut selama-lamanya...

*Dari 20th Century Boys, lagu yang menyelamatkan dunia (nggak nyangka lagu ini beneran dibuat)*

Rabu, 07 Januari 2009

D-Tecnolife - UVERworld

Terluka oleh kesedihan dan kepedihan, kau yang tidak dapat disembuhkan
Menanggung beban di masa lalu yang tidak dapat dihapuskan, jangan membuang tekadmu untuk hidup.
Tanganmu yang kugenggam...

Akankah suatu hari kita kehilangan itu?
Aku ingin melindungimu dan senyum yang menghilang itu.
Deringan yang memanggilku menghilang
Bahkan jika itu terhapus oleh angin sejak dulu
Aku akan menemukanmu

Terluka oleh kesedihan dan kepedihan, kau yang tidak dapat disembuhkan
Jangan mengatakan kata-kata seperti kau tak bisa tersenyum atau kau membenci manusia
Semua yang terjadi di masa depan yang belum terlihat mempunyai arti.
Jadi tetaplah seperti ini, akan ada waktu di mana kau akan menyadarinya.
Seperti manusia yang berkarat.

Terasa sangat kosong hanya untuk menumpuk satu diatas yang lainnya.
Kau bilang kau bisa hidup dengan dirimu sendiri
Hanya dengan kata-kata yang biasanya
Kau sakit sampai ke titik dimana aku tak bisa meraihmu
Tanganmu yang tetap kucari untuk beberapa kebaikan kecil.
Apa kau ingat?
Dengan mempelajari rasa sakit, kau akan menjadi orang yang bisa bersikap baik kepada yang lainnya
Kendalikan hidupmu

Terluka oleh kesedihan dan kepedihan, kau yang tidak dapat disembuhkan
Jangan mengatakan kata-kata seperti kau tak bisa tersenyum atau kau membenci manusia
Semua yang terjadi di masa depan yang belum terlihat mempunyai arti.
Jadi tetaplah seperti ini, akan ada waktu di mana kau akan menyadarinya.

Bagaimana aku bisa mengerti arti dari kehidupan?
Menghilang...
Itu bukan aku...
Jadi kau tak akan roboh, kau menjauhkan dirimu dariku.
Jangan mengatakan kata-kata seperti kau tak bisa tersenyum atau kau membenci manusia
Sekarang segera, bahkan bila kau tidak dapat melihatnya, semua hal mempunyai arti
Menanggung beban di masa lalu yang tidak dapat dihapuskan, jangan membuang tekadmu untuk hidup.

Lebih baik kau lupakan semuanya...ingat kehidupanmu yang lain?
Lebih baik kau lupakan semuanya...ingat... walaupun kita tidak dapat kembali

Seperti memori yang terbungkus oleh waktu, kita bisa mengerti suatu hari!

Honoho - Spitz

Diterpa hujan es, hidupku menjadi lebih peka
Sambil mencari di sekeliling kota penuh jelaga ini
Aku menahan nafas dan menyeberangu jembatan yang kelihatan rapuh
Tapi, sebelum mengatakan semuanya ada di pikiranku, kutemukan yang kucari

Sekarang, untukmu, aku akan menjadi api yang merah menyala
Karena aku ingin menjagamu tetap hangat
Dan jika kau bicara, aku akan tetap melakukannya
Sampai apapun yang janggal bukan lagi sebuah kebohongan

Di jalan yang terlalu panas kita menatap langit
Aku masih tidak tahu di mana kita berada,

tapi, hanya untukmu aku menjadi angin utara
Aku ingin melebur
Tidak masalah bila waktu seolah akan meleleh atau menghilang
Aku ingin mendengar suaramu...

Sekarang, untukmu, aku akan menjadi api yang merah menyala
Karena aku ingin menjagamu tetap hangat
Dan jika kau bicara, aku akan tetap melakukannya
Sampai apapun yang janggal bukan lagi sebuah kebohongan

*terjemahan dari Honoho, OST Honey & Clover, maaf kalo banyak yang salah*

Feminin / Maskulin?

Postingan kali ini nggak jelas. Cuma sedikit bukti dari kekhawatiranku soal pribadiku sendiri, yang sayangnya terbukti betul (huuuhuhu ~>_<~ ). Yah, liat aja hasil dari blogthings ini

1. Are you masculine or feminine



You Are 47% Feminine, 53% Masculine



You are in touch with both your feminine and masculine sides.

You're sensitive at the right times, but you don't let your emotions overwhelm you.

You're not a eunuch, just the best of both genders.



2. How Boyish or Girlish are you



You Are 50% Boyish and 50% Girlish



You are pretty evenly split down the middle - a total eunuch.

Okay, kidding about the eunuch part. But you do get along with both sexes.

You reject traditional gender roles. However, you don't actively fight them.

You're just you. You don't try to be what people expect you to be.



3. How girly are you



You Are 16% Girly



Um... you're a guy, right? If not, you're the most boyish girl in the world.

And for you, that's probably the ultimate compliment.


4. Do you communicate like a man or a woman



You Communicate Like a Man



When you communicate, you like to get to the point.

You're not afraid to say what's on your mind - and leave it at that.

Talking about your emotions drains you. You rather keep them to yourself.

You prefer solving problems to wallowing in your sorrows.


5. Do you use the internet like a woman or a man



Your Surfing Habits are 50% Male, 50% Female



There's no way we can tell whether you're a man or woman.

Of all the internet users, you are the most broad based in your habits.

You use the internet for research and your career.

But you also use the internet to keep in close touch with your loved ones.



Ahirnya, ada juga yang bener:

6. What gender is your brain



Your Brain is 67% Female, 33% Male



Your brain leans female

You think with your heart, not your head

Sweet and considerate, you are a giver

But you're tough enough not to let anyone take advantage of you!


Yaaa... kadang aku ngerasa kayaknya aku ngelakuin hal-hal yang cewek biasanya akan ngehindarin (bukan yang aneh-aneh, tenang aja). Dan akhir-akhir ini aku juga jadi mikir, aku bukan orang yang feminin, ya. Maksudku, dari dulu aku bukan orang yang terlalu feminin, tapi nggak pernah sampai separah ini. (>_<)a . Ada untungnya juga sih, aku bisa ngerti dari dua pihak lebih cepet daripada cewek/cowok biasa.