Senin, 04 Agustus 2008

Egois

Egois. Kata itu dilontarkan seorang teman waktu jalan bareng sepulang sekolah tadi. Entah bagaimana awalnya sampai dia bisa kepikiran kata satu itu (katanya sih dari sinetron Cinta Fitri, tapi aku nggak tau karena nggak nonton sinetron), tapi banyak hal yang bisa kita pikirkan saat kita mendengar kata tersebut.
Seringkali kita tidak sadar dengan keegoisan kita. Kita hanya memikirkan diri sendiri dan sama sekali tidak memikirkan orang lain, ketika melakukan hal tersebut. Namun, ada pula kalanya saat kita tidak berniat untuk bersikap egois ataupun berkata egois, namun kesan itulah yang tertangkap oleh orang-orang disekitar kita.
Ada saatnya, dimana kita berusaha untuk memikirkan orang lain, namun justru keegoisanlah yang tampak. Bahkan, mungkin ketika aku sedang ngomongin masalah egois saat ini, sebenarnya aku mungkin sedang bersikap egois.
Karena pembicaraan dengan teman tadi, aku jadi berpikir juga, betapa beruntungnya orang-orang yang punya orang lain untuk mengingatkan dirinya saat orang itu bersikap egois. Tapi, perlu kita pikirkan lagi, saat kita mengatakan orang lain egois, apakah saat itu kita tidak sedang bersikap egois? Bagaimanapun saat itu kita sedang berhadapan dengan orang lain yang juga memiliki hati yang dapat terluka.
Jika kita mengatakan bahwa orang itu egois sampai menyakiti hatinya, bukankah itu juga sesuatu yang dapat disebut keegoisan juga?
Masalah egois ini kelihatannya seperti roda yang tidak terputus. Karena, bagaimanapun juga manusia sebagai suatu individu harus memikirkan dirinya sendiri agar dapat bertahan hidup. Tidak mungkin seseorang (ingat, manusia tidak sempurna) tidak pernah bersikap egois sekalipun sepanjang umurnya. Dan tidak ada jalan untuk sama sekali menghilangkan keegoisan dari diri kita. Selama manusia masih hidup, ia punya kewajiban untuk memikirkan hidupnya memikirkan dirinya, kepentingannya, dan kebutuhannya.
Lalu, yang bisa kita lakukan hanya berusaha...setidaknya berusaha untuk tetap memikirkan orang lain, sekalipun kita tetap bersikap egois, bahkan disaat memikirkan kepentingan orang lain.

0 komentar: